top of page

Sumbing Bibir dan Lelangit

Kelainan ini merupakan kelainan bawaan yang mengenai mulut, bibir. Pada janin normal terdapat belahan bibir dan lelangit, namun pada awal kehamilan saja, yang kemudian nantinya akan bergabung menjadi satu. Kegagalan bersatunya ini menjadi penyebab terjadinya sumbing bibir dan lelangit.

Sumbing lebih sering ditemui pada anak laki.

Kurang dari 13%, kelainan ini biasanya disertai kelainan bawaan yang lain.

 

 

Apakah sumbing bibir?

Kelainan ini merupakan kelainan dimana bibir tidak bersatu sepenuhnya selama perkembangan janin. Tingkat sumbing dapat bervarias, dari ringan (sebatas bibir) sampai dengan berat (celah besar antara bibir atas sampai dengan hidung).

 

 

Apakah sumbing lelangit?

Kelainan ini terjadi dimana atap mulut tidak menutup selama perkembangan janin, sehingga tetap membuka dan melebar sampai dengan rongga hidung. Sumbing ini dapat mengenai salah satu sisi rahang atas dan dapat meluas dari mulut depan sampai dengan tenggorokan. Sumbing jenis ini biasanya juga disertai sumbing bibir.

 

 

Apakah perbedaan tipe sumbing bibir dan lelangit?

Kelainan unilateral (satu sisi): tipe ini merupakan tipe tersering yang mengenai satu sisi bibir dengan atau tanpa sumbing pada lelangit

 

 

 

 

 

.

 

 

 

 

 

 

Kelainan bilateral (kedua sisi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penyebab

Penyebab sumbing bibir dan lelangit tidak sepenuhnya dimengerti, meskipun dianggap kombinasi faktor genetik dan lingkungan berperan. Bila pasangan tanpa riwayat sumbing memiliki anak sumbing, maka risiko berulang untuk memiliki anak yang sumbing berkisar antara 2-8%.

Terdapat beberapa sindrom yang biasanya dikaitkan dengan sumbing seperti Stickler syndrome, Pierre Robin sequence hemifacial microsomia, Down syndrome, DiFeorge syndrome dan sindrom Opitz..

 

 

Komplikasi

Selain efek kosmetik pada bayi, ada komplikasi lain yang dapat ditimbulkan

Kesulitan makan disebabkan karena atap mulut tidak terbentuk sempurna sehingga sulit untuk bayi menghisap sus dari botol ataupun ASI. Bayi akan terlihat berusaha keras untuk makan, naum pada akhirnya hanya sedikit susu yang terhisap. Ketika hal ini terjadi, bayi kesulitan dalam penambahan berat badam dam perlu dirawat di rumah sakit kembali. Bayi dengan sumbing bibir tapi tanpa disertai sumbing lelangit biasanya tidak memiliki kesulitan makan.

 

Kemungkinan terjadinya regurgitasi pada hidung (susu muncul dari hidung) dapat terjadi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Infeksi pada telinga dan penurunan pendengaran

Bayi dengan sumbing lelangit khususnya akan rentan mendapatkan infeksi pada telinga akibat penurunan fungsi pada saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan kerongkongan yang pada akhirnya menyebabkan pengumpulan cairan di belakang telinga.

Infeksi berulang dapat menyebabkan penurunan daya pendengaran,

 

 

Terlambatnya kemampuan bicara

Dengan terbukanya atap mulut dan bibir, fungsi oto akan berkurang yang akan menyebabkan terlambatnya kemampuan bicara.

Masalah yang paling sering ialah berkitan dengan artikulasi selama bicara.

 

Deformitas kosmetik

Dengan seiring berkembangnya anak, dapat timbul asimetri pada wajah yang diakibatkan perkembangan wajah yang tidak normal.

 

 

Perbedaan pertumbuhan rahang atas dan bawah

 Pada beberapa anak sumbing, kedua rahang tumbuh dengan kecepatan berbeda. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mengunyah makanan, susunan gigi yang tidak teratur.

 

 

Diagnosa

Diagnosa sumbing pada bibir dan lelangit dapat dilakukan pada masa kehamilan.

 

 

Evaluasi Prenatal

Jika sumbing ditemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan USG, sebaiknya perlu dilakukan:

  1. Pemeriksaan USG dengan resolusi tinggi sehingga dapat diketahui luasnya sumbing dan juga dilakukan pemantauan tumbuh kembang janin.

  2. Ekhokardiografi untuk pemeriksaan detail jantung janin.

  3. Perlu diteliti lebih detail mengenai riwayat keluarga, medis dan riwayat kehamilan. Hal ini penting untuk menilai risiko berulangnya kejadian sumbing pada kehamilan selanjutnya.

Jika pada evaluasi prenatal ditemukan kemungkinan sindroma genetik, perlu dilakukan amniosentesis.

 

 

 

© 2016 by Janin Sehat. Proudly collaborated with fetalmedicineindonesia.org

Follow Us
  • Facebook Black Round
  • Instagram Black Round
bottom of page