INKOMPATIBILITAS RHESUS
Mengapa perlu diperiksa golongan darah ABO dan Rhesus?
Anda perlu diperiksa diawal kehamilan status rhesus. Rhesus merupakan protein di permukaan sel darah merah.
Bila anda memiliki faktor rhesus, maka disebutnya Rh (+)
Sekitar 85% orang Kaukasian, 90-95% orang AfroAmerika Rh (+).
Bila anda tidak memiliki faktor rhesus itu, maka anda merupakan Rh (-) dan anda akan membutuhkan perhatian khusus selama kehamilan.
Bila anda Rh (-), maka ada kemungkinan dimana darah anda tidak sesuai dengan darah janin anda. Anda tidak akan mengetahuinya sampai dengan bayi lahir.
Untuk ibu dengan golongan Rh (-), maka kehamilan pertama tidak akan membahayakan untuk anda atau janin anda. namun bila darah janin masuk ke darah anda, maka sistem kekebalan tubuh anda akan memproduksi antibodi untuk melawan darah Rh (+).
Bila hal ini terjadi, maka anda akan menjadi tersensitisasi Rh dan pada kehamilan yang berikut dengan janin Rh (+), antibodi ini akan menyerang darah janin anda.
Bagaimana cara menghindari komplikasi?
Anda dapat menghindari tersensitisasi Rh dengan mendapatkan suntikan yang disebut Rh imunoglobulin saat terdapat peluang dimana darah anda terekspos dengan darah janin.
Bila anda Rh (-) dan pada kehamilan sebelumnya (kehamilan pertama) anda tidak mendapatkan suntikan Rh imunoglobulin, maka pada pemeriksaan darah anda dapat diketahui apakah anda memiliki antibodi yang dapat menyerang Rh (+) (anda bisa saja memilikinya meskipun sebelumnya anda keguguran atau hamil luar kandungan).
Bila anda telah memiliki antibodi, maka akan telat untuk mendapat suntikan Rh imunoglobulin, dan bila janin anda Rh (+) maka kemungkinan janin anda akan mendapatkan masalah. Bila anda tidak memiliki antibodi, maka suntikan akan memberikan perlindungan.
Bagaimana kemungkinan janin saya dan saya mendapatkan inkompatibilitas Rh?
Bila golongan darah ayah si janin Rh (+) (seperti kebanyakan orang) maka 70% kemungkinan memiliki janin dengan Rh (+).
Bila anda Rh (-), maka kemungkinan anda dan janin anda akan mendapatkan inkompatibilitas Rh.
Suntikan Rh imunoglobulin tidak membahayakan untuk anda.
Bila ayah si janin Rh (-), maka janin anda juga akan Rh (-) dan anda tidak membutuhkan suntikan Rh imunoglobulin.
Namun bila ayah si janin Rh (+) (atau anda tidak tahu golongan darah si ayah), maka anda tidak dapat mengetahui status Rhesus janin anda dengan pasti sampai dengan lahiran kecuali dilakukan pemeriksaan pengambilan cairan ketuban (amniosentesis).
Bila anda memiliki golongan darah Rh (+) dan ayah si janin Rh (-), maka mungkin janin anda akan Rh (-). Sangat kecil kemungkinan darah janin akan terekspos dengan darah anda dan membentuk antibodi.
Bagaimana darah janin dapat masuk ke darah saya?
Normalnya selama kehamilan, darah janin akan terpisah dari darah janin dan hanya sejumlah kecil darah yang akan masuk melalui plasenta (ari2). Darah anda biasanya tidak akan bercampur dalam jumlah bermakna sampai dengan lahiran.
Itulah mengapa inkompatibilitas rhesus biasanya tidak menjadi masalah untuk janin pertama,
Bila darah anda tidak bercampur dengan darah janin sampai dengan persalinan dan bayi lahir sebelum sistem kekebalan tubuh anda memiliki waktu utnuk menghasilkan antibodi yang dapat menimbulkan masalah.
Apakah saya tetap butuh suntikan rhesus inumoglobulin bila bayi pertama saya Rh (+)?
Anda tetap membutuhkan suntikan imunoglobulin setelah persalinan bila bayi anda ternyata bergolongan darah Rh (+). Bila anda telah terpapar dengan Rh (+) selama persalinan, suntikan Rh imunoglobulin akan mencegah tubuh anda membuat antibodi yang menyerang janin dengan Rh (+) pada kehamilan berikut. (Biasanya dokter anda akan mengambil sampel darah dari tumit bayi yang baru lahir atau mengambir dari tali pusat segera setelah lahir untuk memeriksa beberapa hal termasuk diantaranya faktor Rh). Tanpa adanya penanganan, ada kemungkinan 15% anda akan membuat antibodi, namun dengan penanganan, kemungkinannya mendekati 0%.
Pada kondisi apa sajakah saya butuh suntikan rhesus imunoglobulin?
Sejumlah kecil wanita dengan Rh (-), sekitar 2%, akan membentuk antibodi terhadap bayinya yang Rh (+) saat trimester ke-3, anda juga akan diberikan suntikan Rh imunoglobulin saat usia kehamilan 28 minggu untuk mengcover anda saat persalinan. Anda juga dapat diberikan suntikan kapan saja saat terdapat kemungkinan darah janin anda bercampur dengan darah anda, termasuk prosedur invasif seperti amniosentesis atau CVS atau bila anda alami:
-
Keguguran
-
Hamil luar kandungan
-
Hamil anggir (kehamilan mola)
-
Janin meninggal dalam rahum
-
Versi luar
-
Perdarahan dari kemaluan.
Sehingga bila golongan darah anda Rh (-) dan mendapatkan situasi diatas, ingatkan dokter anda untuk memberikan suntikan dalam waktu 72 jam.
Bagaimana suntikan Rh imunoglobulin dapat mencegah saya dari pembentukan antibodi?
Suntikan Rh imunoglobulin terdiri dari dosis kecil antibodi yang diambil dari darah donor. Antibodi ini akan membunuh setiap sel darah Rh (+), yang akan membuat sistem imun anda membuat antibodi.. Antibodi dari suntukan ini mirip dengan antibodi yang tubuh anda buat, namun tidak dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan masalah pada janin anda.
Keadaan ini disebut imunisasi pasif. Anda perlu mendapatkan suntikan tidak lebih dari 72 jam setelah ada kemungkinan terpapar dengan darah janin anda. Proteksi akan berlangsung sampai 12 minggu.
Apa yang akan terjadi pada janin saya bila tubuh saya membentuk antibodi?
Tanpa adanya penanganan, kemungkinan anda untuk membentuk antibodi dan menjadi tersensitisasi Rh sekitar 50%.
Bila anda tidak mendapatkan suntikan, anda menjadi tersensitisasi Rh dan kemudian janin anda yang berikut Rh (+), bayi anda kemungkinan akan mendapatkan kelainan inkompatibilitas Rhesus (penyakit hemolitik). Antibodi anda akan masuk melalui plasenta dan menyerang faktor Rhesus pada tubuh janin anda dengan Rh (+) seolah-olah benda asing yang harus dimusnahkan, merusak sel darah merah janin dan sebabkan janin anemia. Penyakit ini dapat sebabkan masalah dari bayi kuning yang nantinya dapat merusak otak bayi, atau keadaan yang ekstrim dapat sebabkan keguguran atau kematian janin dalam rahim.
Begitu anda tersensitisasi, anda akan memiliki antibodi selamanya. Dan anda akan menghasilkan lebih antibodi pada tiap kehamilannya, sehingga risiko terjadinya kelainan inkompatibilitas rhesus akan lebih tinggi lagi.
Adakah cara memonitor keadaan ini?
Berita baiknya ialah dokter anda mampu cari jalan untuk menyelamatkan janin anda untuk mendapatkan inkompatibilitas rhesus. Dokter anda akan memonitor kadar antibodi dan menjaga kondisi janin anda selama kehamilan dan dapat memonitor apakah janin anda mendapatkan kelainan ini. Dokter dapat memonitor kondisi sel darah merah janin anda dengan menggunakan USG Doppler atau amniosentesis.
Bila janin anda baik, janin dapat melalui kehamilan dengan baik tanpa adanya komplikasi. Setelah persalinan, bayi anda akan melakukan tranfusi tukar untuk menjaga kestabilan kadar hemoglobin dan meminimalkan kerusakan akibat adanya antibodi yang bersirkulasi.
Bila janin anda mengalami strss metabolik, mungkin saja akan dilahirkan lebih dini atau diberikan tranfusi darah dalam rahim melalui tali pusatnya. Survival rate untuk janin yang menerima tranfusi dalam rahim mencapai 80-100% kecuali bila sudah ada hydrops (komplikasi yang disebabkan anemia berat), dimaa survival ratenya turun menjadi 40-70%.