Kolestasis Obstetrik
Apakah kolestasis obstetrik?
Merupakan kelainan yang mengenai organ hati selama kehamilan. Keadaan ini menyebabkan peningkatan asam empedu. Gejala utamanya rasa gatal pada kulit namun tidak terdapat adanya bercak kemerahan di kulit. Gejala yang timbul akan menghilang begitu bayi lahir.
Keadaan ini tidak sering terjadi.
Apa yang menyebabkan kolestasis obstetrik?
Penyebabnya tidak pasti, namun dianggap bahwa faktor hormon, genetik dan lingkungan berperan.
-
Hormon: kadar estrogen yang meningkat selama kehamilan, dianggap memiliki dampak terhadap kerja hati dan menimbulkan kolestasis obstetrik
-
Faktor lingkungan dan genetik: kolestasis obstetrik sering terjadi dari golongan etnis tertentu khususnya di India, Pakistan.
Apa dampak obstetrik kolestasis untuk saya wanita hamil?
Kolestasis obstetrik merupakan keadaan yang sangat tidak nyaman namun tidak memiliki konsekuensi yang tidak serius untuk kesehatan anda.
-
Rasa gatal : gatal ini dapat timbul kapan saja namun biasanya muncul setelah usia kehamilan 28 minggu. Meskipun biasanya mulai dari telapak tangan dan telapak kaki, rasa gatal dapat menyebar ke seluruh lengan dan kaki. Dapat juga menyebar ke muka, punggung dan payudara. Rasa gatal ini bisa dari yang ringan sampai dengan berat dan menetap. Rasa gatal akan cenderung lebih berat di malam hari sehingga dapat mengganggu kualitas tidur.
-
Kekuningan. Kadang kala muncul kekuningan pada kulit. Beberapa wanita merasa tidak enak badan dan kehilangan nafsu makan. Urin berwarna seperti warna teh.
Apakah konsekuensinya untuk janin saya?
Pengaruh kolestasis obstetrik pada janin diantaranya:
-
Meningkatkan kemungkinan terjadinya ketuban hijau (menggerakkan usus janin lebih aktif) sebelum dilahirkan.
-
Meningkatkan kemungkinan terjadinya prematur. Satu dari 10 wanita dengan keadan ini akan memiliki bayi prematur (lahir kurang dari 37 minggu).
-
Meningkatkan kemungkinan janin meninggal dalam rahim.
Bagaimana kolestasis obstetrik dapat didiagnosa?
Anda akan didiagnosa kolestasis obstetrik bila anda mengeluhkan rasa gatal tanpa adanya penyebab yang jelas dalam kehamian dengan hasil pemeriksaan darah yang tidak normal (fungsi hati dan asam empedu).
Sehingga diagnosis ditegakkan bila penyebab gatal yang lain telah disingkirkan dengan fungsi hati yang normal.
Gejala
Rasa gatal selama kehamilan sangat jamak ditemukan, mengenai 23 dari 100 wanita (23%), namun hanya sebagian kecil dari wanita ini yang memiliki kolestasis obstetrik. Rasa gatal merupakan tanda pertama yang muncul yang biasanya memburuk saat malam hari dan biasanya mengenai telapak tangan dan kaki.
Pemeriksaan Darah
Anda akan diperiksa beberapa macam pemeriksaan darah seperti:
-
Pemeriksaan fungsi hati.
-
Pemeriksaan asam empedu
-
Pemeriksaan lain yang ditujukan untuk menyingkirkan masalah di hati
-
Pemeriksaan USG untuk melihat ada tidaknya masalah di hati dan batu empedu.
Bagaimana penanganan kolestasis obstetrik?
Tidak ada penanganan untuk keadaan ini kecuali dengan persalinan bayi anda. Terapi yang ada hanya meringankan gejala. Tidak ada terapi yang ditujukan untuk meningkatkan outcome untuk janin anda.
Terapi meliputi:
-
Krim kulit dan salep untuk mengatasi gatal.
-
Antihistamin akan membantu anda untuk tidur di malam hari
-
Asam ursodeoksikolik / Urso, ditujukan untuk mengurangi kadar asam empedu dan memperbaiki hasil fungsi hati. Dapat juga untuk mengurangi rasa gatal
-
Vitamin K akan membantu mengatasi masalah terhadap pembekuan darah.
Kapan waktu terbaik untuk melahirkan bayi saya?
Anda kemungkinan akan ditawarkan melakukan induksi persalinan setelah usia kehamilan 37 minggu, khususnya bila gejala yang anda rasakan berat dan pemeriksaan darah anda tidak normal.
Adakah pemeriksaan lanjutan yang saya lakukan setelah lahiran?
Biasanya keadaan ini membaik pasca persalinan. Namun biasanya anda akan menemui dokter anda lagi untuk memastikan bahwa rasa gatal telah menghilang dan fungsi hati anda normal.
Bagaimana kemungkinan kolestasis obstetrik terjadi lagi pada kehamilan berikut?
-
Ada kemungkinan yang tinggi keadan ini berulang. 45-90% wanita yang pernah memiliki keadaan ini biasanya akan mendapatkannya kembali di kehamilan berikutnya.
-
Bila anda pernah memiliki riwayat ini, sebaiknya anda menghindari kontrasepsi yang mengandung estrogen dan dapat memilih kontrasepsi yang lain
