Penyumbatan pembuluh darah vena (Trombosis vena / DVT)
Trombosis merupakan sumbatan pada pembuluh darah. Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung dan paru sedangkan arteri membawa darah ke arah sebaliknya.
Deep vein thrombosis (DVT) merupakan penyumbatan darah di pembuluh darah vena sebelah dalam di kaki, betis atau panggul.
Apakah sering terjadi selama kehamilan?
Kehamilan meningkatkan kemungkinan terjadinya DVT dimana risiko tertinggi yaitu saat pasca persalinan. Namun pada dasarnya, kejadian DVT ini dapat dikatakan jarang selama kehamilan ata pun 6 minggu pasca persalinan dimana terjadi sekitar 1-2 dari 1.000 wanita.
DVT dapat terjadi kapan saja selama kehamilan.
Gejala apa saja yang ditimbulkan pada DVT?
Biasanya gejala DVT muncul pada satu kaki dan meliputi:
-
kaki bengkak, hangat dan kemerahan
-
Bengkak pada kaki anda atau kaki terasa berat
-
Rasa nyeri yang dirasakan saat anda berdiri atau berjalan
Mengapa DVT merupakan keadaan yang serius?
DVT dapat menjadi serius karena ketika sumbatan darah terlepas ke aliran darah sampai tersumbat di bagian lain tubuh seperti paru, Keadaan ini yang disebut dengan emboli paru dan dapat mengancam hidup. Meninggal akibat emboli paru sangat jarang pada wanita hamil atau yang baru saja melahirkan.
Gejala emboli paru dapat berupa kesulitan bernafas, rasa sesak di dada atau nyeri dada, batuk darah, perasaan tidak nyaman.
Apa yang meningkatkan risiko mendapatkan DVT atau emboli paru?
Risiko anda meningkat bila:
-
Sebelum hamil : usia 35 tahun atau lebih, memiliki anak 3 atau lebih, memiliki riwayat sumbatan darah sebelumnya, memiliki riwayat keluarga DVT, trombofilia, memiliki penyakit jantung/paru/artritis, menggunakan kursi roda kesehariannya
-
Gaya hidup: indeks massa tubuh 30 atau lebih, perokok, pengguna obat terlarang
-
Selama hamil : hamil kembar, kurang gerak, mendapatkan preeklamsia
-
Pasca persalinan : waktu persalinan lama (>24 jam) atau memiliki riwayat sesar
Bagaimana mendiagnosis DVT dan emboli paru selama kehamilan?
DVT: Jika ada mengalami masalah / gangguan, kaki anda akan diperiksa anda dan disarankan melakukan pemeriksaan USG untuk melihat apakah terdapat sumbatan darah.
Emboli paru: pemeriksaan akan meliputi rontgen, CT scan paru, VQ scan paru, USG kedua kaki
Apakah terdapat risiko dengan melakukan pemeriksaantersebut di atas?
Pemeriksaan sinar X, CT scan, VQ scan semua menggunakan radiasi.
Pemeriksaan sinar X dengan dosis kecil tidak membahayakan.
CT dan VQ scan memiliki risiko kecil namun dengan mempertimbangkan untung rugi untuk anda dan janin anda terhadap emboli paru. Risiko janin anda mendapatkan kanker setelah VQ scan atau CT scan sangatlah rendah meskipun VQ scan sedikit lebih tinggi daripada CT scan.
Bagaimana penanganan DVT?
Biasanya anda akan diberikan terapi injeksi anti pembekuan darah (heparin) berat jenis molekul rendah. Heparin ini berguna untuk
-
mencegah sumbatan menjadi besar
-
mengurangi risiko terjadinya emboli paru
-
mengurngi risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah
-
mengurangi risikot terjadinya masalah di kaki anda
Bagaimanakah terapi heparin?
Heparin diberikan dalam bentuk suntikan di bawah kulit pada tempat yang sama tiap hari. Besarnya dosis tergantung dari berat badan anda di awal kehamilan.
Apakah risiko pemberian heparin untuk saya dan janin saya?
Heparin berat molekul rendah tidak melewati ari-ari sehingga aman untuk janin anda.
Dapat timbul kebiruan pada tempat suntikan, namun akan menghilang setelah beberapa hari.
Tiap 1 atau 2 wanita setiap 100 (1-2%) akan memiliki reaksi alergi. Jika anda melihat adanya kemerahan setelah suntikan, sebaiknya anda memberitahukan pada dokter sehingga dapat digantikan tipe heparin yang lain.
Berapa lama saya memerlukan pemberian insulin?
Terapi biasanya disarankan untuk sepanjang kehamilan dan sekurangnya 6 minggu setelah persalinan.
Apa lagi yang dapat saya lakukan bila saya memiliki DVT?
-
Tetap berusaha seaktif mungkin
-
Anda akan diberikan stocking untuk dipakai mengurangi pembengkakan di kaki.
Apa yang harus saya lakukan ketika persalinan mulai?
Jka anda merasakan persalinan telah mulai, anda tidak memerlukan lagi suntikan heparin.
Anestesi epidural untuk meredakan rasa nyeri persalinan tidak dapat diberikan sampai 24jam pasca pemberian terakhir heparin.
Bila direncanakan induksi persalinan, maka sebaiknya anda menghentikan pemberian insulin 24 jam sebelum dimulai.
Bagaimana bila persalinan saya sesar?
Bila direncanakan operasi sesar, pemberian heparin terakhir harus 24 jam sebelum operasi. Hepain akan dimulai lagi dalam 4 jam pasca operasi sesar.
Bila diperlukan operas emergency sedangkan pemberian terakhir kurang dari 24 jam, maka pembiusan tidak dapat dilakukan secara spinal atau epidura. Dibutuhkan pembiusan umum untuk sesar.
Apa yang terjadi setelah persalinan?
Terapi akan dilanjutkan minimal 6 minggu pasca persalinan. Anda akan mendapatkan terapi lebih lama bila DVT atau emboli paru terdiagnosa pada akhir kehamilan atau pasca persalinan.
Setelah bersalin maka pilihan obat bisa berupa suntikan heparin atau dengan menggunakan tablet warfarin.
Apakah saya dapat menyusui?
Ya, heparin dan warfarin aman dikonsumsi selama menyusui.
