Sindroma antiphospholipid (APS)
Sindroma antiphospholipid merupakan kelainan kekebalan tubuh yang menyebabkan peningkatan risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah.
Sehingga pada orang dengan APS terdapat risiko meningkat terjadinya:
-
Penyumbatan pada vena dalam yaitu sumbatan pembuluh darah yang biasanya terjadi di kaki.
-
Penyumbatan pada pembuluh darah arteri yang biasanya sebabkan stroke atau serangan jantung
-
Penyumbatan darah terjadi di otak akibatkan masalah pada keseimbangan, mobilitas, penglihatan, bicara dan ingatan
Wanita hamil dengan APS meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
APS tidak selalu menyebabkan masalah, namun terkadang dapat menimbulkan gejala yang umum terjadi.
Apakah dampak APS terhadap kehamilan?
Janin kecil / pertumbuhan janin terhambat, kematian janin dalam rahim (terjadi seetelah usia 24 minggu), preeklamsia (tekanan darah tinggi disertai adanya protein dalam urin), persalinan prematur.
Apakah penyebab dari sindroma antiphospholipid?
APS merupakan kondisi otoimun. Hal ini berarti sistem kekebalan tubuh, yang biasanya melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, menyerang jaringan tubuh yang sehat.
Pada APS, sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi abnormal yang disebut antibodi antiphospholid.
APS mengenai siapa saja?
APS dapat mengenai semua golongan usia termasuk bayi dan anak-anak.
Pada golongan 20-50 tahun, tiga kali lebih banyak mengenai wanita daripada pria.
Bagaimana mendiagnosis APS?
Pemeriksaan darah ibu berguna untuk mendeteksi antibodi antiphospholipid. Antibodi antiphospholipid sendiri dapat ditemukan antara 1-5 orang pada setiap 100 orang tanpa APS. Sehingga pemeriksaan awal / tunggal yang positif tidak berarti anda memiliki APS.
Terdapat 3 macam antibodi antiphospholipid:
-
Lupus Antikoagulan
-
Antibodi antikardiolipin
-
Antibodi anti b-glikoprotein
Lupus Antikoagulan dan antibodi antikardiolipin merupakan yang utama. Individu dengan hasil pemeriksaan positif terdapat ketiga antibodi tersebut akan memiliki risiko tinggi untuk terjadinya pembekuan darah berlebih atau komplikasi selama kehamilan.
Bila pemeriksaan darah anda positif untuk tiap antibodi ini, maka perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah 6-8 minggu. Hal ini perlu dilakukan karena antibodi ini berada dalam darah untuk waktu yang singkat sekitar 6-8 minggu. Selain itu, terkadang pemeriksaan awal positif karena merupakan hasil positif palsu. Kejadian hasil positif palsu seringkali ditemukan (sampai dengan 1 dari 4 pemeriksaan) pada pemeriksaan untuk antibodi antiphospholipid. Situasi ini akibat adanya teknik berbeda dari tiap laboratorium.
Sebaliknya, hasil pemeriksaan yang konstan positif tidak ditemukan pada keadaan sehat/normal.
Sehingga, bila jasil pemeriksaan ulang darah anda tetap positif, maka kemungkinan hasil pemeriksaannya benar.
Antibodi antiphospholipid seringkali ditemukan pada darah anda ketika anda berusia lanjut dan saat anda mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Sekali lagi perlu adanya hasil positif pada 2 pemeriksaan yang berjarak 6-8 minggu untuk mendiagnosis APS.
Dan untuk mendiagnosis APS, diperlukan setidaknya hasil positif pada salah satu pemeriksaan darah DAN satu pemeriksaan klinis.
Kriteria klinis APS:
-
Adanya riwayat penyumbatan darah. Sumbatan ini dapat terjadi di arteri, pembuluh darah balik (vena).
-
Adanya masalah kehamilan yang relevan yaitu keguguran berulang (3 atau lebih keguguran sebelum usia 10 minggu dimana penyebab lain telah disingkirkan), keguguran setelah usia 10 minggu atau adanya kematian janin setelah usia 24 minggu dimana penyebab lain telah disingkirkan dan adanya persalinan prematur sebelum usia hamil 34 minggu akibat adanya eklamsia-preeklamsia.
Pemeriksaan pasien dengan SLE (lupus)
Bila anda didiagnosa menderita lupus (SLE), pemeriksaan antibodi antiphospholipid biasanya juga disarankan sebagai pemeriksaan awal. Hal ini dilakukan karena APS seringkali muncul bersamaan dengan SLE (lupus).
Pemeriksaan selama kehamilan
Pemeriksaan RUTIN APS pada wanita yang sebelumnya tidak memiliki riwayat sumbatan pada pembuluh darah, tidak disarankan. Hal ini karena hasil pemeriksaan APS selama kehamilan akan terpengaruh sehingga hasilnya nanti akan menimbulkan kebingungan dan tidak akan mengubah penanganannya.
Disarankan pemeriksaan APS pada wanita dengan riwayat 3 kali keguguran atau lebih.
Bagaimana penanganan APS?
Pada dasarnya penanganan ditujukan untuk 3 hal yaitu:
-
Pencegahan terjadinya penyumbatan darah.
-
Terapi sumbatan darah
-
Terapi pada APS katastrofik.
Risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah dapat diminimalkan dengan pemberian anti pembekuan darah seperti warfarin dan aspirin dosis rendah. Pemberian obat-obatan ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya bekuan darah yang tidak normal, namun tetap mempertahankan kemampuan tubuh dalam hal pembekuan darah bila diperlukan.
Terapi dengan obat-obatan ini dapat membantu untuk keberhasilan kehamilan.
Bagaimana kemungkinan ke depan APS?
Derajat beratnya dari individu ke individu lain bervariasi. APS dapat mengancam kehidupan.
Anti pembekuan darah jangka panjang dapat menolong. Dengan gaya hdup sehat dan pengobatan yang tepat, kebanyakan orang akan dapat hidup layaknya normal.
Apa lagi yang dapat saya lakukan?
Pada umumnya, modifikasi hidup sehat dapat dilakukan seperti:
-
Mengontrol berat badan
-
Makan sehat dengan rendah lemak
-
Mengatur kadar kolesterol
-
Mengontrol tekanan darah
-
Mengontrol kadar gula darah.